Kamis, 11 Desember 2014

cara kerja pesawat telepon

Cara Kerja Pesawat Telepon



Sebuah pesawat telepon, pada umunya, terdiri atas bagian panggil (dialer), bagian dering, bagian pengirim suara dan bagian dengar. Untuk memanggil nomor tujuan, terdapat dua cara yaitu dengan rotary dial (pulse dial) dan dengan menekan tombol dial atau dual tone multifrequency (DTMF). Seperti namanya, dalam prinsip DTMF setiap tombol angka yang ditekan, akan menghasilkan sinyal dengan kombinasi dua frekuensi yang berbeda, frekuensi atas dan frekuensi bawah. Misalnya, angka 1 merupakan kombinasi frekuensi 697 Hz dan 1209 Hz. Berbeda dengan prinsip rotary dial, setiap nomor yang diputar akan diubah menjadi  pulsa. Misalnya, jika kita memutar angka 9 maka akan menghasilkan 9 pulsa.  
Bagian pengiriman suara akan dilakukan oleh transmitter yang fungsinya  seperti microphone. Komponen terpenting dari transmitter ini terbuat dari carbon, yang akan bergetar bila ada rangsangan suara. Getaran suara kemudian diubah menjadi sinyal elektrik yang diteruskan ke kantor pusat melalui kabel telepon.
Bagian dengar dan dering akan dilakukan oleh speaker. Speaker akan melewatkan sinyal bicara setelah sinyal tersebut melalui kopling transformer dengan tahanan dari sentral sekitar 600 Ohm. Nada dering diberikan oleh sentral, dengan frekuensi 440+480 Hz. Nada ini ditangkap sebagai arus di pesawat telepon yang akan menggetarkan bagian palu bel (ringer). Selanjutnya akan dikirim ke bagian speaker untuk dibunyikan.
Singkatnya, cara kerja telepon ialah sebagai berikut : saat kita akan melakukan panggilan, kita mengangkat gagang handsetnya, pada kondisi ini jalur pesawat telepon kita sudah terhubung dengan jalur Tip dan Ring dari sentral. Secara otomatis, sentral akan menyuplai arus listrik  yang terukur oleh voltmeter bawah tanah sebesar 0 volt, dan dibaca oleh kabel tembaga Ring sebesar -48  Volt dalam bentuk arus searah atau DC (direct current). Hal ini lah yang merupakan kelebihan kabel tembaga. Karena arus yang diberikan oleh sentral bersifat negative, membuat kabel tembaga ini menjadi lebih tahan terhadap ionisasi material tembaga. Dengan kata lain, membantu mengurangi korosi. Setelah terhubung dengan sentral, kita akan mendengar nada sambung, kemudian kita menekan nomor tujuan panggilan kita. Nomor tujuan kita akan diverifikasi oleh sentral, bila nomor tersebut dikenali sentral  kita akan mendengar nada dering balik. Nomor yang menjadi tujuan panggilan kita pun akan mendengar nada dering atau nada panggil. Adapun nomor tujuan kita sedang sibuk, kita akan diberikan nada sibuk. Jika pelanggan tujuan mengangkat handsetnya, terjadilah percakapan melalui transmitter dan  speaker. Selesai percakapan, handset akan dikembalikan ke keadaan semula, dan hubungan antara pesawat telepon kita dan jalur Tip and Ring sentral pun terputus. 


Pesawat telepon terdiri atas dua bagian utama, yaitu mikrofon (pesawat pengirim) dan telepon (pesawat penerima). Mikrofon terdiri atas diafragma aluminium, kotak karbon, dan butir-butir karbon. Adapun telepon terdiri atas diafragma besi, magnet permanen, dan
elektromagnet.

Prinsip Kerja 
Prinsip kerja bagian mikrofon adalah mengubah gelombang suara menjadi getaran-getaran listrik. Pada bagian pengirim ketika seseorang berbicara akan menggetarkan diafragma aluminium. Serbuk-serbuk karbon yang terdapat pada mikrofon akan tertekan dan menyebabkan hambatan serbuk karbon mengecil. Getaran yang berupa sinyal listrik akan mengalir melalui rangkaian listrik.
Prinsip kerja bagian telepon adalah mengubah sinyal listrik menjadi gelombang bunyi. Sinyal listrik yang dihasilkan mikrofon diterima oleh pesawat telepon. Apabila sinyal listrik berubah-ubah mengalir pada kumparan, teras besi akan menjadi elektromagnet yang kekuatannya berubah-ubah. Diafragma besi lentur di hadapkan elektromagnet akan ditarik dengan gaya yang berubah-ubah. Hal ini menyebabkan diafragma bergetar. Getaran diafragma mempengaruhi udara di hadapannya, sehingga udara akan dimampatkan dan direnggangkan. Tekanan bunyi yang dihasilkan sesuai dengan tekanan bunyi yang dikirim melalui mikrofon.
Pengangkat Magnetik
Jika inti besi dibengkokkan (berbentuk U), tentu magnet seperti itu mempunyai daya tarik lebih kuat. Inilah yang menjadi prinsip kerja alat pengangkat magnetik. Untuk memperbesar gaya tarik alat, dapat dilakukan dengan cara menambah lilitan dan menambah arus listrik. Dewasa ini alat pengangkat magnetik digunakan untuk memisahkan bahan logam dengan bahan bukan logam, misalnya pada tempat pembuangan sampah modern.
Pengangkat Magnetik yang besar digunakan untuk mengangkat sampah logam yang tidak terpakai. Apabila arus dihidupkan maka pengangkat magnetik akan menarik sampah besi dan memindahkan ke tempat yang dikehendaki. Apabila arus listrik dimatikan, maka sampah besi akan jatuh. Dengan cara ini sampah yang berupa tembaga, aluminium, dan seng dapat dipisahkan dengan besi.



sumber :
http://cybermaonk.blogspot.com/2014/05/prinsip-kerja-pesawat-telepon-dan-cara.html 
http://lailatulj.blogspot.com/2013/01/prinsip-kerja-relayteleponpengangkat.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar