Cara Kerja Pesawat Telepon
Sebuah pesawat telepon, pada umunya, terdiri atas
bagian panggil (dialer), bagian dering, bagian pengirim suara dan bagian
dengar. Untuk memanggil nomor tujuan, terdapat dua cara yaitu dengan rotary
dial (pulse dial) dan dengan menekan tombol dial atau dual tone multifrequency
(DTMF). Seperti namanya, dalam prinsip DTMF setiap tombol angka yang ditekan,
akan menghasilkan sinyal dengan kombinasi dua frekuensi yang berbeda, frekuensi
atas dan frekuensi bawah. Misalnya, angka 1 merupakan kombinasi frekuensi 697
Hz dan 1209 Hz. Berbeda dengan prinsip rotary dial, setiap nomor yang diputar
akan diubah menjadi pulsa. Misalnya, jika kita memutar angka 9 maka akan
menghasilkan 9 pulsa.
Bagian pengiriman suara akan dilakukan oleh
transmitter yang fungsinya seperti microphone. Komponen terpenting dari
transmitter ini terbuat dari carbon, yang akan bergetar bila ada rangsangan
suara. Getaran suara kemudian diubah menjadi sinyal elektrik yang diteruskan ke
kantor pusat melalui kabel telepon.
Bagian dengar dan dering akan dilakukan oleh
speaker. Speaker akan melewatkan sinyal bicara setelah sinyal tersebut melalui
kopling transformer dengan tahanan dari sentral sekitar 600 Ohm. Nada dering
diberikan oleh sentral, dengan frekuensi 440+480 Hz. Nada ini ditangkap sebagai
arus di pesawat telepon yang akan menggetarkan bagian palu bel (ringer).
Selanjutnya akan dikirim ke bagian speaker untuk dibunyikan.
Singkatnya, cara kerja telepon ialah sebagai berikut
: saat kita akan melakukan panggilan, kita mengangkat gagang handsetnya, pada
kondisi ini jalur pesawat telepon kita sudah terhubung dengan jalur Tip dan
Ring dari sentral. Secara otomatis, sentral akan menyuplai arus listrik
yang terukur oleh voltmeter bawah tanah sebesar 0 volt, dan dibaca oleh kabel
tembaga Ring sebesar -48 Volt dalam bentuk arus searah atau DC (direct
current). Hal ini lah yang merupakan kelebihan kabel tembaga. Karena arus yang
diberikan oleh sentral bersifat negative, membuat kabel tembaga ini menjadi
lebih tahan terhadap ionisasi material tembaga. Dengan kata lain, membantu
mengurangi korosi. Setelah terhubung dengan sentral, kita akan mendengar nada
sambung, kemudian kita menekan nomor tujuan panggilan kita. Nomor tujuan kita
akan diverifikasi oleh sentral, bila nomor tersebut dikenali sentral kita
akan mendengar nada dering balik. Nomor yang menjadi tujuan panggilan kita pun
akan mendengar nada dering atau nada panggil. Adapun nomor tujuan kita sedang
sibuk, kita akan diberikan nada sibuk. Jika pelanggan tujuan mengangkat
handsetnya, terjadilah percakapan melalui transmitter dan speaker.
Selesai percakapan, handset akan dikembalikan ke keadaan semula, dan hubungan antara
pesawat telepon kita dan jalur Tip and Ring sentral pun terputus.
Pesawat
telepon terdiri atas dua bagian utama, yaitu mikrofon (pesawat pengirim) dan
telepon (pesawat penerima). Mikrofon terdiri atas diafragma aluminium, kotak
karbon, dan butir-butir karbon. Adapun telepon terdiri atas diafragma besi,
magnet permanen, dan
elektromagnet.
elektromagnet.
Prinsip Kerja
Prinsip
kerja bagian mikrofon adalah mengubah gelombang suara menjadi getaran-getaran
listrik. Pada bagian pengirim ketika seseorang berbicara akan menggetarkan
diafragma aluminium. Serbuk-serbuk karbon yang terdapat pada mikrofon akan
tertekan dan menyebabkan hambatan serbuk karbon mengecil. Getaran yang berupa
sinyal listrik akan mengalir melalui rangkaian listrik.
Prinsip
kerja bagian telepon adalah mengubah sinyal listrik menjadi gelombang bunyi.
Sinyal listrik yang dihasilkan mikrofon diterima oleh pesawat telepon. Apabila
sinyal listrik berubah-ubah mengalir pada kumparan, teras besi akan menjadi
elektromagnet yang kekuatannya berubah-ubah. Diafragma besi lentur di hadapkan
elektromagnet akan ditarik dengan gaya yang berubah-ubah. Hal ini menyebabkan
diafragma bergetar. Getaran diafragma mempengaruhi udara di hadapannya,
sehingga udara akan dimampatkan dan direnggangkan. Tekanan bunyi yang
dihasilkan sesuai dengan tekanan bunyi yang dikirim melalui mikrofon.
Pengangkat Magnetik
Jika
inti besi dibengkokkan (berbentuk U), tentu magnet seperti itu mempunyai daya
tarik lebih kuat. Inilah yang menjadi prinsip kerja alat pengangkat magnetik.
Untuk memperbesar gaya tarik alat, dapat dilakukan dengan cara menambah lilitan
dan menambah arus listrik. Dewasa ini alat pengangkat magnetik digunakan untuk
memisahkan bahan logam dengan bahan bukan logam, misalnya pada tempat
pembuangan sampah modern.
Pengangkat
Magnetik yang besar digunakan untuk mengangkat sampah logam yang tidak
terpakai. Apabila arus dihidupkan maka pengangkat magnetik akan menarik sampah
besi dan memindahkan ke tempat yang dikehendaki. Apabila arus listrik
dimatikan, maka sampah besi akan jatuh. Dengan cara ini sampah yang berupa
tembaga, aluminium, dan seng dapat dipisahkan dengan besi.
sumber :
http://cybermaonk.blogspot.com/2014/05/prinsip-kerja-pesawat-telepon-dan-cara.html
http://lailatulj.blogspot.com/2013/01/prinsip-kerja-relayteleponpengangkat.html